Pemerintah Republik Indonesia telah menutup misi kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Myanmar setelah mengirimkan tiga gelombang bantuan.
Rincian Bantuan:
-
Jumlah Personel: 157 orang, termasuk dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, BNPB, dan Basarnas.
-
Logistik Dikirimkan: 124 ton, termasuk obat-obatan dan sumbangan dari Kementerian Pertanian, Basarnas, BNPB, sektor swasta, seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Human Initiative, AGP, Budha Tzu Chi, dan lainnya.
-
Transportasi: Dua pesawat, yaitu Garuda 747-800 dan pesawat kargo, membawa sekitar 105 ton bantuan.
Penutupan Misi:
-
Misi kemanusiaan ini, yang merupakan tahap ketiga dan terakhir, melibatkan pengiriman bantuan logistik serta sejumlah misi kemanusiaan.
-
Setelah penutupan ini, masyarakat Indonesia yang ingin menyumbang ke Myanmar diminta untuk menggunakan jalur masing-masing, karena pemerintah tidak akan memfasilitasi pengiriman lebih lanjut.
Pernyataan Pejabat:
-
Sumber Bantuan: Bantuan didasarkan atas kebutuhan para korban gempa bermagnitudo 7,7 yang terjadi pada 28 Maret di Myanmar.
-
Rute Pengiriman: Bantuan dikirimkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, ke Kota Naypyidaw, Myanmar, sebelum kemudian didistribusikan ke Yangoon.
Meskipun misi kemanusiaan resmi ditutup, bantuan yang telah disalurkan diharapkan dapat membantu meringankan penderitaan dan mendukung upaya pemulihan di tengah situasi darurat akibat gempa bumi.